Description : Seoul adalah ibukota dari Korea Selatan. Di kota ini, pemeluk agama
Islam memang masih minoritas. Namun, di ibukota negeri ginseng itu
ternyata punya rumah ibadah yang megah nan indah untuk jemaah. Adalah
Masjid Sentral Seoul. Masjid ini dalam bahasa Arab bernama Si'ul
Al-Markaz. Karena pemerintah setempat memberi petunjuk jalan dengan
bahasa Inggris, maka masjid ini pun dikenal dengan nama Seoul Central
Mosque.
Diapit Sungai Han dan Gunung Namsan,
Seoul Central Mosque berdiri megah di daerah Hannam-dong, Yongsan.
Letaknya di distrik Yongsan-gu, Itaewon, kota Seoul. Masjid ini
merupakan masjid pertama dan tertua di Korea Selatan serta satu-satunya
Masjid di Seoul. Masjid terbesar di kota Seoul ini dibangun pada tahun
1976 atas bantuan dari pemerintahan Korea dan kontribusi moneter yang
besar dari Arab Saudi seta negara-negara Islam lainnya.
Seoul Central Mosque pertama kali dibuka
untuk umum pada 5 Mei 1976. Selain menjadi tempat ibadah kaum Muslim,
masjid ini juga menjadi pusat kegiatan Islam di Korsel. Seoul Central
Mosque menjadi kebanggaan lebih dari 45 ribu masyarakat asli Korea yang
telah memeluk Islam. Pendirinya, merupakan komunitas Muslim setempat
yang bermukim di Distrik Yongsan. Mereka kebanyakan adalah para
pendatang dari negara di Timur Tengah.
Sejarah Masjid Raya Seoul
Islam masuk ke semenanjung Korea paska
ditandatanganinya gencatan senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan
di tahun 1955. Perang saudara dua Korea tersebut dimulai sejak 25 Juni
1950. Pasukan perdamaian internasional di bawah koordinasi Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) akhirnya mendarat di Korea Selatan guna menjaga
proses genjatan senjata. Turki menjadi negara dengan kontingen pasukan
perdamaian terbanyak kedua setelah Amerika Serikat yang tergabung dalam
misi ini.
Dua dari anggota kontingen pasukan
perdamaian Turki bernama Zubercoch dan Abdul Rahman yang ditempatkan di
Korea Selatan, menggunakan salah satu tenda di kamp pengungsian sebagai
masjid. Masjid ini kemudian dijadikan tempat anggota pasukan
melaksanakan sholat berjamaah dan kegiatan syiar Islam disana.
Syiar Islam juga termasuk kepada
masyarakat Korea. Islam disambut dengan baik oleh warga Korea yang
sedang dilanda ketakpastian selama dan pasca perang. Hingga pada
akhirnya masyarakat Korea menemukan Islam sebagai panduan menghadapi
masa depan mereka. Banyak di antara masyarakat pribumi Korea yang
beralih keyakinan, memeluk Islam.
Impian panjang muslim Korea untuk
memiliki masjid ahirnya terwujud di tahun 1976. peresmian masjid
tersebut dihadiri 55 perwakilan dari 20 negara. Peresmian Masjid Raya
serta Islamic Center tersebut menjadi begitu penting sepanjang
perjalanan sejarah perkembangan Islam di Korea. Dari momen tersebut juga
membuahkan hasil yang cukup manis dengan membengkaknya orang Korea asli
yang memeluk Islam.
Arsitektur
Seoul Central Mosque punya arsitektur
yang cantik. Masjidnya berwarna putih. Terdapat dua menara di bagian
depannya dengan lambang bulan sabit di atasnya. Kubah putih pun
menghiasi bagian atapnya. Bagian depan pintu masuknya terdapat tulisan
'Allahu Akbar' menggunakan huruf Arab yang cukup besar. Puluhan anak
tangga tampak menghiasi banguan Masjid sebelum masuk ke dalamnya.
Masjid ini memiliki tiga lantai yang
fungsinya berbeda-beda. Lantai pertama merupakan kantor Korea Muslim
Federation (KMF). Lalu lantai dua seluas 427 meter per segi digunakan
sebagai tempat salat bagi jemaah pria. Sedangkan lantai tiga digunakan
jemaah perempuan. Di halaman masjid juga dibangun sebuah madrasah
bantuan Kerajaan Arab Saudi dan the Islamic Culture Research Institute.
Bagi masyarakat setempat dan pemeluk non
muslim, masjid ini merupakan titik destinasi wisata karena keindahan
arsitekturnya. Apalagi Seoul Central Mosque ini terletak antara Namsan
dan Han River.
Masjid Raya Seoul ini berdiri di atas
tanah seluas 4.870 meter persegi. Luas masjidnya sendiri hanya 427 meter
persegi. Di atas lahan itu juga berdiri Islamic Center seluas 1.917
meter persegi.
Aktivitas di Masjid
Seoul Central Mosque luasnya mencapai
5.000 meter persegi dan mampu menampung 800 jamaah lebih. Selain untuk
salat, masjidnya juga berfungsi untuk pengajaran agama Islam. Salah
satunya, terdapat Prince Sultan Islam School yang mengajarkan kajian
Alquran, hadis Nabi serta ilmu fiqih. Terdapat pula, Islamic Culture
Research Institute yang jadi wadah tempat berkumpul umat Muslim se-Korea
Selatan.
Masjid ini selalu ramai pengunjung,
terutama pada hari Jumat. Banyak wisatawan yang sengaja mampir untuk
melaksanakan salat Jumat di sini. Karena jemaah yang beragam, di masjid
ini khutbah Jumat pun diberikan dalam 3 bahasa yakni bahasa Arab,
Inggris dan bahasa Korea.
Setelah sholat Jumat, semua jamaah
diberi oleh oleh gratis berupa 1 buah roti besar dan 1 kotak susu segar.
Itu sebabnya banyak jamaah yang tidak langsung meninggalkan lingkungan
masjid, mereka istirahat sejenak di masjid sambil menikmati bingkisan
dari masjid dan berbincang bincang dengan sesama jemaah. Momen inilah
yang dimanfaatkan para jemaah untuk saling bersilaturrahmi dengan
saudara saudara muslim lainnya.
Di sekitar Masjid, terdapat
restoran-restoran yang menampilkan spanduk makanan halal, juga agen-agen
tur yang menawarkan haji dan umrah. Ada juga toko-toko penjual
pernik-pernik umat muslim seperti buku, CD dan perangkat sholat yang
kebanyakan dijual oleh warga Pakistan.
Selain itu, di daerah ini juga
menyediakan Iteawon Night Market yang terletak di dekat kawasan masjid.
Pasar yang dibuka pada malam hari ini menyediakan berbagai barang, baju
dan asesoris seperti kaus kaki, anting-anting, gelang, kalung dan
beberapa fashion item lainnya.
Di lingkungan masjid itu, juga terdapat
sekolah Islam Prince Sultan Islamic School. Sekolah ini didirikan oleh
komunitas Muslim di Korea bernama Korea Muslim Federation (KMF) guna
membantu Muslim di Korea belajar tentang agama mereka melalui kurikulum
sekolah resmi. Anak-anak juga diberikan kesempatan untuk belajar bahasa
Arab, budaya Islam, dan Inggris.
Bagi turis Muslim, datang ke Seoul
Central Mosque artinya memberi banyak kemudahan. Selain gampang
beribadah, di sekitar masjidnya terdapat banyak penjaja makanan halal.
Kalau bulan Ramadan, lebih banyak lagi penjaja makanan di sana saat
malam hari. Untuk sampai ke Masjid Seoul Center, Anda bisa menjangkaunya
dengan menggunakan subway. Lokasi masjid ini tak begitu jauh dari
Stasiun Subway Itaewon.
Tak hanya menjadi daya tarik bagi kaum
muslim, mereka yang non-muslim pun kerap menjadikan Seoul Central Mosque
sebagai titik destinasi wisata karena keindahannya. Asalkan berpakaian
sopan dan tidak mengganggu jamaah yang sedang melaksanakan ibadah di
dalam masjid.
Di lokasi ini juga berada di dekat basis
militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Jadi tidak heran jika banyak
tentara Amerika hilir mudik di kawasan ini. Tidak sedikit warga Korea
menjadikannya sebagai tempat wisata untuk dikunjungi pada akhir pekan
untuk mendengar pembicaraan yang diberikan tentang Islam. (njs/dbs)
Source : http://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/11/25/2329/masjid-sentral-seoul-jejak-sejarah-islam-di-negeri-ginseng.html