Minggu, 03 Desember 2017

Masjid Raya Al-Abror, Kota Padang Sidimpuan, Sumatera Utara, Indonesia


Location : Jl. Mesjid Raya Baru WEK IV, Kota Padang Sidimpuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Indonesia.
Description :
  • Tipe : MASJID NEGARA
  • Luas Tanah : 20.400 m2
  • Status Tanah : Wakaf
  • Luas Bangunan : 1.089 m2
  • Tahun Berdiri : 1966
  • Fasilitas : Parkir, Taman, Gudang, Tempat Penitipan Sepatu/Sandal, Ruang Belajar (TPA/Madrasah), Aula Serba Guna, Perlengkapan Pengurusan Jenazah, Poliklinik, Perpustakaan, Kantor Sekretariat, Penyejuk Udara/AC, Sound System dan Multimedia, Pembangkit Listrik/Genset, Kamar Mandi/WC, Tempat Wudhu, Sarana Ibadah , CCTV
  • Kegiatan : Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf, Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat Belajar Masyarakat), Menyelenggarakan Pengajian Rutin, Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar, Menyelenggarakan Hari Besar Islam, Menyelenggarakan Sholat Jumat, Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu , CCTV, Kantor BAZNAS KOta Padangsidimpuan
     
    Source : 

Selasa, 22 Agustus 2017

Seoul Central Mosque: Distrik Yongsan-gu, Itaewon, Seoul


Location : Distrik Yongsan-gu, Itaewon, Seoul
Description : Seoul adalah ibukota dari Korea Selatan. Di kota ini, pemeluk agama Islam memang masih minoritas. Namun, di ibukota negeri ginseng itu ternyata punya rumah ibadah yang megah nan indah untuk jemaah. Adalah Masjid Sentral Seoul. Masjid ini dalam bahasa Arab bernama Si'ul Al-Markaz. Karena pemerintah setempat memberi petunjuk jalan dengan bahasa Inggris, maka masjid ini pun dikenal dengan nama Seoul Central Mosque.

Diapit Sungai Han dan Gunung Namsan, Seoul Central Mosque berdiri megah di daerah Hannam-dong, Yongsan. Letaknya di distrik Yongsan-gu, Itaewon, kota Seoul. Masjid ini merupakan masjid pertama dan tertua di Korea Selatan serta satu-satunya Masjid di Seoul. Masjid terbesar di kota Seoul ini dibangun pada tahun 1976 atas bantuan dari pemerintahan Korea dan kontribusi moneter yang besar dari Arab Saudi seta negara-negara Islam lainnya.

Seoul Central Mosque pertama kali dibuka untuk umum pada 5 Mei 1976. Selain menjadi tempat ibadah kaum Muslim, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan Islam di Korsel. Seoul Central Mosque menjadi kebanggaan lebih dari 45 ribu masyarakat asli Korea yang telah memeluk Islam. Pendirinya, merupakan komunitas Muslim setempat yang bermukim di Distrik Yongsan. Mereka kebanyakan adalah para pendatang dari negara di Timur Tengah.

Sejarah Masjid Raya Seoul
Islam masuk ke semenanjung Korea paska ditandatanganinya gencatan senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan di tahun 1955. Perang saudara dua Korea tersebut dimulai sejak 25 Juni 1950. Pasukan perdamaian internasional di bawah koordinasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akhirnya mendarat di Korea Selatan guna menjaga proses genjatan senjata. Turki menjadi negara dengan kontingen pasukan perdamaian terbanyak kedua setelah Amerika Serikat yang tergabung dalam misi ini.

Dua dari anggota kontingen pasukan perdamaian Turki bernama Zubercoch dan Abdul Rahman yang ditempatkan di Korea Selatan, menggunakan salah satu tenda di kamp pengungsian sebagai masjid. Masjid ini kemudian dijadikan tempat anggota pasukan melaksanakan sholat berjamaah dan kegiatan syiar Islam disana.

Syiar Islam juga termasuk kepada masyarakat Korea. Islam disambut dengan baik oleh warga Korea yang sedang dilanda ketakpastian selama dan pasca perang. Hingga pada akhirnya masyarakat Korea menemukan Islam sebagai panduan menghadapi masa depan mereka. Banyak di antara masyarakat pribumi Korea yang beralih keyakinan, memeluk Islam.

Impian panjang muslim Korea untuk memiliki masjid ahirnya terwujud di tahun 1976. peresmian masjid tersebut dihadiri 55 perwakilan dari 20 negara. Peresmian Masjid Raya serta Islamic Center tersebut menjadi begitu penting sepanjang perjalanan sejarah perkembangan Islam di Korea. Dari momen tersebut juga membuahkan hasil yang cukup manis dengan membengkaknya orang Korea asli yang memeluk Islam.

Arsitektur
Seoul Central Mosque punya arsitektur yang cantik. Masjidnya berwarna putih. Terdapat dua menara di bagian depannya dengan lambang bulan sabit di atasnya. Kubah putih pun menghiasi bagian atapnya. Bagian depan pintu masuknya terdapat tulisan 'Allahu Akbar' menggunakan huruf Arab yang cukup besar. Puluhan anak tangga tampak menghiasi banguan Masjid sebelum masuk ke dalamnya.

Masjid ini memiliki tiga lantai yang fungsinya berbeda-beda. Lantai pertama merupakan kantor Korea Muslim Federation (KMF). Lalu lantai dua seluas 427 meter per segi digunakan sebagai tempat salat bagi jemaah pria. Sedangkan lantai tiga digunakan jemaah perempuan. Di halaman masjid juga dibangun sebuah madrasah bantuan Kerajaan Arab Saudi dan the Islamic Culture Research Institute.

Bagi masyarakat setempat dan pemeluk non muslim, masjid ini merupakan titik destinasi wisata karena keindahan arsitekturnya. Apalagi Seoul Central Mosque ini terletak antara Namsan dan Han River.

Masjid Raya Seoul ini berdiri di atas tanah seluas 4.870 meter persegi. Luas masjidnya sendiri hanya 427 meter persegi. Di atas lahan itu juga berdiri Islamic Center seluas 1.917 meter persegi.



Aktivitas di Masjid
Seoul Central Mosque luasnya mencapai 5.000 meter persegi dan mampu menampung 800 jamaah lebih. Selain untuk salat, masjidnya juga berfungsi untuk pengajaran agama Islam. Salah satunya, terdapat Prince Sultan Islam School yang mengajarkan kajian Alquran, hadis Nabi serta ilmu fiqih. Terdapat pula, Islamic Culture Research Institute yang jadi wadah tempat berkumpul umat Muslim se-Korea Selatan.

Masjid ini selalu ramai pengunjung, terutama pada hari Jumat. Banyak wisatawan yang sengaja mampir untuk melaksanakan salat Jumat di sini. Karena jemaah yang beragam, di masjid ini khutbah Jumat pun diberikan dalam 3 bahasa yakni bahasa Arab, Inggris dan bahasa Korea.

Setelah sholat Jumat, semua jamaah diberi oleh oleh gratis berupa 1 buah roti besar dan 1 kotak susu segar. Itu sebabnya banyak jamaah yang tidak langsung meninggalkan lingkungan masjid, mereka istirahat sejenak di masjid sambil menikmati bingkisan dari masjid dan berbincang bincang dengan sesama jemaah. Momen inilah yang dimanfaatkan para jemaah untuk saling bersilaturrahmi dengan saudara saudara muslim lainnya.

Di sekitar Masjid, terdapat restoran-restoran yang menampilkan spanduk makanan halal, juga agen-agen tur yang menawarkan haji dan umrah. Ada juga toko-toko penjual pernik-pernik umat muslim seperti buku, CD dan perangkat sholat yang kebanyakan dijual oleh warga Pakistan.

Selain itu, di daerah ini juga menyediakan Iteawon Night Market yang terletak di dekat kawasan masjid. Pasar yang dibuka pada malam hari ini menyediakan berbagai barang, baju dan asesoris seperti kaus kaki, anting-anting, gelang, kalung dan beberapa fashion item lainnya.

Di lingkungan masjid itu, juga terdapat sekolah Islam Prince Sultan Islamic School. Sekolah ini didirikan oleh komunitas Muslim di Korea bernama Korea Muslim Federation (KMF) guna membantu Muslim di Korea belajar tentang agama mereka melalui kurikulum sekolah resmi. Anak-anak juga diberikan kesempatan untuk belajar bahasa Arab, budaya Islam, dan Inggris.



Bagi turis Muslim, datang ke Seoul Central Mosque artinya memberi banyak kemudahan. Selain gampang beribadah, di sekitar masjidnya terdapat banyak penjaja makanan halal. Kalau bulan Ramadan, lebih banyak lagi penjaja makanan di sana saat malam hari. Untuk sampai ke Masjid Seoul Center, Anda bisa menjangkaunya dengan menggunakan subway. Lokasi masjid ini tak begitu jauh dari Stasiun Subway Itaewon.

Tak hanya menjadi daya tarik bagi kaum muslim, mereka yang non-muslim pun kerap menjadikan Seoul Central Mosque sebagai titik destinasi wisata karena keindahannya. Asalkan berpakaian sopan dan tidak mengganggu jamaah yang sedang melaksanakan ibadah di dalam masjid.

Di lokasi ini juga berada di dekat basis militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Jadi tidak heran jika banyak tentara Amerika hilir mudik di kawasan ini. Tidak sedikit warga Korea menjadikannya sebagai tempat wisata untuk dikunjungi pada akhir pekan untuk mendengar pembicaraan yang diberikan tentang Islam. (njs/dbs)

Source : http://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/11/25/2329/masjid-sentral-seoul-jejak-sejarah-islam-di-negeri-ginseng.html