Location : Mazar-i-Sharif, Afghanistan
Description :
The Blue Mosque is a mosque located in the center of Mazar-i-Sharif, Afghanistan.
The Seljuq dynasty sultan Ahmed Sanjar built the first known shrine at this location. It was destroyed or hidden under earthen embankment during the invasion of Genghis Khan in around 1220. In the 15th century, Sultan Husayn Mirza Bayqarah
built the current Blue Mosque here. It is by far the most important
landmark in Mazar-i-Sharif and it is believed that the name of city
(Noble Shrine, Grave of Sharif) originates from this shrine.
A site plan of the location made in the 1910s shows that there had
earlier been a smaller walled precinct in the mosque, which was razed to
create parklands later, although the portals to this precinct still
remain as gateways for the shrine.[1]
Tombs of varying dimensions were added for a number of Afghan
political and religious leaders over the years, which has led to the
development of its current irregular dimensions. These include the
square domed tomb of Amir Dost Muhammad, Wazir Akbar Khan and a similar structure for Amir Sher Ali and his family.[1]
According to a local legend here has been buried Ali
who reportedly was brought here by a white camel in order to save his
remains from the desecration by his enemies. Most Muslims though
consider that Ali is buried in Imam Ali Mosque, Najaf in Iraq.
Alternatively, the personage buried in the shrine may have predated
Islam. Identifying the shrine with Ali could likely be a myth to ensure
the tomb would be protected and honored by the Islamic establishment.[2]
Source : https://en.wikipedia.org/wiki/Shrine_of_Ali
Senin, 19 Maret 2018
Senin, 26 Februari 2018
Masjid Al Safar, Purwakarta, West Java, Indonesia
Location : Rest Area KM 88 B Tol
Cipularang, West Java, Indonesia
Description : Masjid Al Safar indah berdiri di rest area KM 88 B Tol Cipularang, Jawa Barat. Masjid rancangan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ini punya desain unik dan bentuknya mirip topi adat Sunda.
Masjid Al Safar diresmikan Jasa Marga pada Jumat (19/5/2017). Pria yang akrab disapa Kang Emil hadir dalam peresmian itu.
Ridwan Kamil mengatakan Masjid Al Safar merupakan masjid kedua yang
dirancangnya. Menurut dia, masjid tersebut bagaikan sebuah permata yang
akan tetap bersinar pada malam hari.
"Namun, sebaik-baiknya masjid adalah masjid yang makmur oleh para jamaah," tutur Kang Emil dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (19/5/2017).
Masjid tersebut memiliki luas 6.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 1.200 jemaah. Terdapat fasilitas lengkap di dalamnya seperti toilet, tempat wudhu hingga taman dan kolam yang menambah sejuk.
Bangunan masjid yang unik ini diharapkan menjadi ikon di rest area KM 88 B Tol Cipularang (Jakarta arah Bandung). Sesuai dengan namanya, Al Safar atau perjalanan, kehadiran masjid tersebut diharapkan memberikan manfaat kepada pengguna tol yang beristirahat di rest area tersebut untuk melepas lelah dalam perjalanan.
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, yang meresmikan Masjid Al Safar mengungkapkan rasa syukur atas diresmikannya masjid tersebut. Masjid tersebut diklaim sebagai masjid terbesar di rest area se-Indonesia.
"Saya bersyukur akhirnya masjid ini bisa diresmikan. Saya juga berharap ke depannya Masjid Al Safar akan tetap makmur dan barokah, mulai dari bulan Ramadan hingga seterusnya," tutur Desi.
Ke depan, Jasa Marga juga akan mengembangkan fasilitas di rest area KM 88B ini agar lebih ramai dan mendukung kelancaran di jalan tol. Jasa Marga berkomitmen terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan melalui optimalisasi fasilitas di rest area.
Source: detik.com
Description : Masjid Al Safar indah berdiri di rest area KM 88 B Tol Cipularang, Jawa Barat. Masjid rancangan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ini punya desain unik dan bentuknya mirip topi adat Sunda.
Masjid Al Safar diresmikan Jasa Marga pada Jumat (19/5/2017). Pria yang akrab disapa Kang Emil hadir dalam peresmian itu.
Masjid Al Safar rancangan Ridwan Kamil. Foto: Foto: Istimewa Jasa Marga
|
"Namun, sebaik-baiknya masjid adalah masjid yang makmur oleh para jamaah," tutur Kang Emil dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (19/5/2017).
Masjid ini memiliki luas 6000 meter persegi dan dapat menampung 1.200 jemaah. Foto: Foto: Istimewa Jasa Marga
|
Masjid tersebut memiliki luas 6.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 1.200 jemaah. Terdapat fasilitas lengkap di dalamnya seperti toilet, tempat wudhu hingga taman dan kolam yang menambah sejuk.
Bangunan masjid yang unik ini diharapkan menjadi ikon di rest area KM 88 B Tol Cipularang (Jakarta arah Bandung). Sesuai dengan namanya, Al Safar atau perjalanan, kehadiran masjid tersebut diharapkan memberikan manfaat kepada pengguna tol yang beristirahat di rest area tersebut untuk melepas lelah dalam perjalanan.
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, yang meresmikan Masjid Al Safar mengungkapkan rasa syukur atas diresmikannya masjid tersebut. Masjid tersebut diklaim sebagai masjid terbesar di rest area se-Indonesia.
Masjid ini diklaim terbesar di rest area se-Indonesia. Foto: Foto: Istimewa Jasa Marga
|
"Saya bersyukur akhirnya masjid ini bisa diresmikan. Saya juga berharap ke depannya Masjid Al Safar akan tetap makmur dan barokah, mulai dari bulan Ramadan hingga seterusnya," tutur Desi.
Ke depan, Jasa Marga juga akan mengembangkan fasilitas di rest area KM 88B ini agar lebih ramai dan mendukung kelancaran di jalan tol. Jasa Marga berkomitmen terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan melalui optimalisasi fasilitas di rest area.
Source: detik.com
Label:
Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)